[1shot] Just For Them part 1

"ririn, oppa tau perasaan mu."

ririn tetap menangis sesunggukan.

"ririn, it gonna be alright."

***

suasana di pemakaman itu sungguh sepi setelah para pelayat pulang. Ririn tetap saja berdiri disamping batu nisan yang bertuliskan PARK YONG HA dengan huruf hangul. Matanya sembab karena terlalu banyak menangis. Dibelakangnya ada Jung Min, kakaknya yang turut mengantar.

Jungmin membopong ririn untuk meninggalkan pemakaman itu. Ririn kembali menangis dipelukan kakaknya itu. Dari kejauhan, beberapa polisi menghampiri mereka yang hendak memasuki mobil.

"annyeong. Jungmin-sshi, mendiang Park Yongha meninggalkan ini untuk kalian." polisi yang bernama Lee Junki menyerahkan sebuah kotak berbahan dasar kulit pohon ek dilapisi cat pelitur.

"kami menemukannya di bagasi mobil miliknya." tambah polisi satunya yang bernama Lee Dongwook.

Jungmin menerima kotak itu dengan tangan sedikit tergetar. Sedangkan Ririn yang masih berdiri di belakang Jungmin memperhatikan kotak itu dengan seksama.

"kamsahamnida." ucap Jungmin sambil membungkukkan badannya.

Di dalam perjalanan pulang, Ririn hanya memangku kotak tersebut. Ia belum berani membukannya. Yang ia lakukan hanya memegangi kotak itu.

"Ririn, jangan tangisi terus Yongha hyung. Nanti dia semakin tidak tenang di alam sana." nasihat Jungmin sembari mengendalikan setirnya.

"oppa, kenapa Youngha oppa mengakhiri hidupnya seperti ini. Apa ada yang salah dari kita? Kitalah satu-satunya keluarganya, bukan? Kenapa dia tidak mau bercerita tentang masalahnya pada kita daripada harus mengakhiri hidup dengan cara seperti ini?" rangkaian pertanyaan Ririn terlontar dari bibir mungilnya.

***

Di ruang tengah, Jungmin dan Ririn berkumpul dengan kotak dari kakak mereka yang sudah meninggal. Jungmin dengan hati-hati membuka kotak itu. Di dalamnya terdapat secarik kertas dan 2 buah kotak kecil dilapisi kain beludru berwarna biru.

Jungmin membaca surat itu dengan bersuara agar Ririn mendengarkan isinya.


Dear Dongsaengdeul, Jungmin dan Ririn

Mianhae. Aku harus pergi secepat ini. Karena aku tidak ingin memberi tahu kalian apa yang saat ini aku derita. Aku menderita kanker otak stadium akhir dan aku tidak ingi membuat kalian lebih khawatir padaku.

Ada beberapa yang ingin ku sampaikan dan itu penting. Pertama, kalian berdua itu tidak sedarah. Maksudku, Ririn bukanlah lahir dari keluarga PARK melainkan dari keluarga SHIN.

Appa dan omma sengaja tidak memberitahu pada kalian. Mereka takut kalau kalian berdua tidak lagi selalu bersama seperti biasa. Dan 10 tahun lalu, mereka mempunyai keinginan untuk menikahkan kalian berdua. Tapi ternyata, mereka dipanggil duluan oleh Tuhan.

Yang tahu rahasia ini hanya aku karena kalian berdua masih sangat kecil waktu itu. Aku harap kalian mengerti. Di kotak itu ada dua buah cincin untuk kalian. Semoga kalian suka.

Untuk Ririn. Mianhae, oppa tidak bisa jadi walimu saat kau menikah nanti seperti apa yang kamu katakan pada oppa. Oppa sangat menyayangimu.

Untuk Jungmin. Tolong jaga Ririn sampai akhir hayatmu. Jangan lukai dia dan pahami perasaannya. Ubahlah sifat kekanakanmu mulai dari sekarang.

Kalian berdua, jaga diri baik-baik.


Ririn kembali menangis setelah mendengar Jungmin membacakan surat dari Yongha. Jungmin memeriksa kotak tersebut dan menemukan bukti-bukti kalau Ririn bukan adik kandungnya. Ia tidak bisa menahan air matanya lagi setelah membuka kedua kotak kecil berlapis beludru. Dua buah cincin bertahtakan berlian memandangi mereka yang sedang menangis.

***

8 tahun kemudian

"Ririn, kamu sudah.... Wah! Kamu cantik sekali!" puji Park Leeteuk, sepupu Jungmin.

"cantikan mana dengaku, chagy?" tanya Yeonra, istri Leeteuk dengan tatapan menusuk.

"tentu saja Park Yeonra yang ada di hatiku." jawab Leeteuk sambil memeluk istrinya yang sedang berbadan dua.

"Ya! Suamiku mana?" tanya Euncha pada Leeteuk.

"Kyuhyun, Eunhyuk dan Seungri ada di ruangannya Jungmin." jawab Leeteuk.

"Mireu dengan Hongrin dan Seungyoo sedang main kejar-kejaran. Dasar Mireu!" ucap Sunyeon melihat ke arah jendela.

"Ririn, kamu kok terlihat sedih?" tanya Heeseul memperhatikan raut wajah Ririn yang agak kusut.

"Ya. Ini hari pernikahanmu." tambah Riyoo menepuk punggung Ririn.

"Aku hanya...rindu pada Yongha oppa. Dan juga pada appa dan omma." jawab Ririn menahan dirinya untuk menangis karena bisa merusak riasannya.

"Mereka pasti berbahagia di alam sana karena ini adalah hari spesial kalian. Kalian telah mewujudkan apa yang mereka inginkan walau agak rumit kedengarannya." Ririn, istri Hongki, ibu dari Hongrin memberi nasihat dan kekuatan untuk Ririn diikuti anggukan semua kepala yang ada disitu.

"Onnie, gomawo." kedua Ririn itu saring berpelukan.

"Kaja! 15 menit lagi akan dimulai acaranya. Kalian semua harus bersiap-siap." perintah Leeteuk pada semua orang yang ada disitu.

Acara pernikahan Jungmin dengan Ririn berlangsung dengan sangat sukses. Kini tiba acara pelemparan bunga oleh Ririn yang akan ditangkap oleh para gadis. Disana terdapat banyak gadis yang berkumpultermasuk Sunyeon, Heeseul dan Yeongi.

Dan akhirnya, yang mendapatkan bunga tersebut adalah Sunyeon. Sunyeon langsung memeluk Mir yang bediri di samping Kyuhyun. Mir membalasnya dengan wajah gembira.

"Tunggu 2 tahun lagi ya chagy?" kata Mir di telinga Sunyeon.

"Waegure, oppa?" Sunyeon melepaskan pelukannya.

"Kau harus menyelesaikan kuliahmu dulu, baru kita menikah." ujarnya sambil mencubit pipi Sunyeon.

Sementara itu di atas podium, Jungmin dan Ririn saling berangkulan melihat para undangan yang sedang berdansa.

"Jungmin! Ririn! Let's we dancing!" seru Sherly, teman Ririn dari Amerika sambil menggandeng Seungri. Jungmin hanya melambaikan tangannya.

"oppa?" panggil Ririn.

"wae?" jawab Jungmin.

"Besok kita ke pemakaman, ya?" pinta Ririn.

"Pasti."

'Hyung, aku pasti akan selalu menjaga Ririn dengan segenap hatiku.' gumam Jungmin.

=====FINALLY=====

2 komentar:

namririn aka HongRin's Umma mengatakan...

Huwooo~
Ini pasti karena itu kan ya~
hhhh~
YongHa oppa~ RIP~

Cie, dia married ama Jungmin!
Asoy dah!

Dakuw malah punya anak ama Hongki!!
HongRin! Nak! Kamu eksis!
kekekeke, pada bahagia~

nb: rin, jangan dipaksain nee-chan pake nama Ririn juga, boleh kalo pake Kim Bora koq~ Nama lainnya~ hehehe~ ^^ gumawo~

Riend_okend mengatakan...

Nee-chan, ini ff yang paling aku sukain dari ff ku yang lain~
Masalahnya bikinnya ini sekali tidur~
Maksudnya bikin di satu tempat tidur dan gak berpindah tempat~
Kkkkkkkkkkkk~

Idenya langsung nyungsep di kepala jadi nama kita sama deh~
Hhehehe~
Ntar kalo nee-chan pake kim bora, gak ada hongrin, dong~

Hongrin: 'umma' *narik2 baju nee-chan ngerengek* xD

Posting Komentar