Saengil chukhae, Shin Dongho



saengil chukhae, adek kecil..
sekarang kamumenjadi seperti ini, kan?



hihihi..
udah gede, ya..
udah 16 tahun *17 di Korea* gitu.
terima aja, ya kalo di aniaya sama hyung-hyung mu yang pada sarap.
wkwkwk..
smoga makin gede makin sukses.
amiiin..
noona mendoakan mu selalu.
ada satu hal yang noona ingin kasih tau.
jangan jutek-jutek jadi orang. oke?

[FF] Hard To Get My Love part 2-2

Main cast:
Park Heerin
Jung Yunho

Other cast:
Jungsoo - Yeonra
Yoochun - Ririn
Seunghyun - Riyoo
Kyuhyun - Euncha
Junho - Heeseul
Eunhyuk - Yeongi
Mir - Sunyeong

Point of View:
Me --> Park Heerin


Keesokan harinya aku terbangun dari tidurku dan memandang Yoochun oppa yang sedang menjagaku. Riyoo onnie sudah pulang selamalam. Yoochun melirik ke arahku dengan wajah yang memelas. Aku memandangnya heran.

”oppa, ottoke?” tanyaku padanya. Ia hanya menggeleng. Itu tandanya, permintaan untuk membabaskan Yunho pada appa gagal. Aku sudah tidak kuat untuk membendung air mata lagi.

”Heerin, mianhae. Kamu tau sendiri kan appa orangnya seperti apa?” kalimat Yoochun oppa terhenti karena pintu terbuka. Appa dan omma masuk. Aku membuang muka lalu melihat ke arah luar jendela. Aku tidak ingin memandang appa. Dia seperti bukan appa ku.

”Heerin, sudah makan?” tanya omma membelai kepalaku. Aku tetap tidak mau menjawab. Saat ini aku benar-benar tidak ingin melihat mereka. Omma mungkin melihat sarapanku yang masih belum aku sentuh sama sekali. “Omma suapin, ya?”

Aku membungkam mulutku. Aku gak napsu makan saat ini. Yang aku inginkan yaitu bertemu dengan Yunho. Yunho di penjara karna aku. Orang yang mencintaiku dipenjara karena aku.

“Park Heerin, kamu harus makan.” ujar appa. Aku tetap bungkam. “Heerin? Kamu ingin mati?” tanya appa lagi dan kali ini aku menguatkan diri untuk berbicara.

“untuk apa juga aku hidup? Aku masih bertanya-tanya untuk apa aku hidup. Adakah gunanya aku hidup di dunia ini. Aku pikir aku hidup hanya menambah beban kalian. Menambah beban semua orang yang dekat denganku. Dan orang menjadi korban karena dekat denganku. Karena, karena mencintaiku.”

Semua itu keluar begitu saja dari mulutku dengan lancarnya. Appa, omma dan Yoochun oppa terdiam mendengarku. Omma menaruh piring yang berisi makananku di meja lalu keluar kamar dan masuk lagi dengan beberapa orang. Dan juga seseorang yang sangat ingin aku temui. Seseorang yang membuatku menangis lagi.

Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Yunho ada di sampingku saat ini. Dia tersenyum lebar melihatku lalu meraih tangan kiriku yang bersarang selang infus dan menggenggamnya.

“Heerin, gwenchanayo?” tanya Yunho mengusap air mataku yang mengalir. Tangannya hangat saat meyentuh keningku. Aku tidak sanggup berkata apa-apa lagi. Aku merasakan semua ini seperti dalam mimpi. Tapi aku yakin ini bukan mimpi setelah Yunho mengecup keningku di hadapan appa, omma, Jungsoo oppa, Yeonra onnie, Riyoo onnie, Seunghyun-sshi, Ririn onnie dan Yoochun oppa.

Mulai sekarang, hubunganku dan Yunho mendapat restu dari seluruh anggota keluargaku. Dan aku juga mendengar bahya Riyoo onnie yang telah meyakinkan appa untuk membebaskan Yunho setelah Jungsoo oppa dan Yoochun oppa gagal.

Saat kepulanganku dari rumah sakit, semua menyiapkan sambutan kecil. Semuanya berkumpul. Ada appa, omma, Riyoo onnie, Seunghyun-sshi, Jungsoo oppa, Yeonra onnie, Yoochun oppa, Ririn onnie, Euncha dan Kyuhyun, Yeongi dan Eunhyuk, Heeseul dan Junho serta adik Yunho, Sunyeon dengan kekasihnya, Mir.



Hard To Get My Love part 2 END.....

HARD TO GET MY LOVE FIN.....

[FF] Hard To Get My Love part 2-1

Main cast:
Park Heerin
Jung Yunho

Other cast:
Jungsoo - Yeonra
Yoochun - Ririn
Seunghyun - Riyoo
Kyuhyun - Euncha
Junho - Heeseul
Eunhyuk - Yeongi
Mir - Sunyeong

Point of View:
Me --> Park Heerin


Aku mulai tersadar. Kukerjap-kerjapkan mataku mencoba mengimbangi cahaya yang masuk ke mata. Cahaya lampu sangat menyilaukan di ruangan ini. Setelah kurasa bisa untuk melihat sekeliling, kubuka mataku. Aku mendapati banyak orang di dekatku. Diantaranya ada appa dan omma, Jungsoo oppa dan Yeonra onnie, Yoochun oppa dan Ririn onnie, Riyoo onnie yang merupakan kakak tiriku dengan kekasihnya, Seunghyun. Mereka tersenyum melihatku.
Aku senang melihat semua berpasangan. Tapi ada satu yang hampir aku lupakan.
"Jung Yunho mana?" tanyaku pada semua orang yang ada disitu. Suasana menjadi hening. Semuanya saling berpandangan kecuali Riyoo onnie. Ia memandangku dengan tatapan teduh.
"riyoo onnie, onnie tau Jung Yunho, kan? Dimana dia, onnie?" tanya ku pada Riyoo onnie yang paling bisa aku harapkan. Namun ia hanya menggeleng. Itu membuatku agak marah. Kini aku beralih pada Jungsoo oppa dan Yoochun oppa.
"oppa, Yunho dimana?" tanyaku menarik lengan baju Jungsoo oppa dan Yoochun oppa bergantian.
"ka..kami tidak tahu, Heerin." jawab Yoochun oppa.
"setelah kejadian itu, dia lari." sambung Jungsoo oppa.
Jungsoo oppa bohong. Yunho gak mungkin pergi. Aku masih bisa merasakan guncangan setelah tabrakan itu. Aku masih bisa mendengar suaranya. Akhirnya aku menitikkan air mata di saat itu juga.
"o..ppa bo..hong!" getarku menahan isak. Aku ingin bangkit tapi kepalaku sakit sekali. Kupegang keningku, ada balutan perban dan di leherku dipasang penyangga. Ketika aku berusaha bangkit, sakit itu makin menjadi. Kurasakan tangan appa menahanku untuk bangkit.
"Heerin, kamu baru sadar, nak. Tidak seharusnya begini. Kamu mesti istirahat." bujuk omma menatapku kasihan. Aku merasakan belaian di kepalaku penuh kasih sayang.
"tapi, omma. Aku ingin bertemu Yunho. Omma, pertemukan aku dengan Yunho. Bawa ia kesini." aku memohon pada omma sembari menggenggam salah satu tangannya.
"omma tidak bisa, Heerin." ujar omma.
"omma, jebal.. Hiks.. Omma.." air mataku semakin deras keluar dan terus-terusan memohon pada omma.
"PARK HEERIN!" bentak appa membuat semua orang kaget terutama aku paling kaget karena namaku tipanggil dalam bentuk bentakan. "KAMU BARU SADAR. JANGAN MERENGEK SEPERTI ANAK KECIL! KAMU SUDAH DEWASA!"
Aku memijit dadaku yang terasa sakit luar biasa dengan tanganku yang ada selang infus yang agak mengganggu. Rasa sakit itu tak kunjung hilang karna aku mencerna perkataan appa. Malah semakin menjadi.
"a..aku sudah dewasa, appa?! Kenapa..kenapa aku...." aku tak mampu melanjutkan kalimatku karena dadaku semakin menyucuk dan kepalaku ikut nyeri. Aku tak kuasa menahan tangis dan akhirnya aku keluarkan.
Aku merasa ada seseorang meraih tanganku yang bersarang selang infus.seperti ada yang dimasukkan dalam cairan itu sehingga membuatku sedikit tenang dan mengantuk. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak sadarkan diri.
* * *
Aku terbangun karena mendengarkan perdebatan antara Yoochun oppa, Jungsoo oppa, Ririn onnie dan Yeonra onnie. Namun mataku masih terpejam. Aku ingin mendengar perdebatan mereka yang membawa namaku dan Yunho.
"aku kasihan melihat Heerin. Bawa saja Yunho kesini." ucap Ririn onnie.
"mauku juga begitu tapi, Jungsoo hyung yang tertua. Aku tidak bisa berbuat apa-apa." kata Yoochun oppa.
"chagy, bebaskan Yunho. Adikmu sunggu menderita, kau tahu?" ujar Yeonra.
"tapi, yang bisa membebaskan Yunho hanya appa. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa." jawab Jungsoo oppa.
"tapi Jungsoo-sshi, kalian berdua bisa memohon pada appa." usul Ririn onnie.
"iya, chagy. Demi masa depan Heerin. Aku tidak tega melihatnya seperti itu." Lanjut Yeonra onnie memantapkan usul Ririn onnie. Aku memberanikan diri untuk bicara pada mereka.
"jadi, oppa, Yunho ada di penjara?" tanyaku dengan air mata mengalir lagi dari pelupuk mataku. Mereka berempat terkejut.
"Heerin, sejak kapan kamu bangun?" tanya Yeonra onnie sambil mengusap air mataku.
"Heerin, tenanglah." Ririn onnie membelai lenganku.
"kalian belum menjawab pertanyaanku." kataku lagi.
"appa menuntutnya setelah kejadian itu. Appa berpikir semua ini adalah salahnya." jelas Jungsoo oppa.
"tapi tenang saja. Kami akan memohon pada appa untuk mencabut tuntutan itu." ujar Yoochun oppa sehingga membuatku berhenti menangis.
"jinja?"
mereka berempat mengangguk. Kami semua menoleh ke arah pintu yang terbuka. Masuklah Riyoo onnie dan Seunghyun-sshi dengan membawa bingkisan.
"ya! Aku dengar dari luar kalian merencanakan sesuatu, ya?" tanya Seunghyun melepas kaca mata hitamnya.
Yoochun oppa menceritakan semua rencana pada Seunghyun dan Riyoo onnie. Mereka berdua setuju. Riyoo ingin sekali mengambil bagian dalam rencana itu tapi tidak diperbolehkan Jungsoo oppa dengan alasan takut terjadi apa-apa dengan kandungan Riyoo.

”Cham! Kita pergi sekarang. Nuna, jaga Heerin. Dia sama sekali belum mau makan dari kemarin.” ujar Jungsoo oppa pada Riyoo onnie.

”serahkan saja padaku.” ucap Riyoo onnie.

”dan juga doakan kami.” pinta Yeonra pada kami semua.

”pasti!”



Hard To Get My Love part 2 TBC.....

[FF] Hard To Get My Love part 1-2

Main cast:
Park Heerin
Jung Yunho

Other cast:
Jungsoo - Yeonra
Yoochun - Ririn
Seunghyun - Riyoo
Kyuhyun - Euncha
Junho - Heeseul
Eunhyuk - Yeongi
Mir - Sunyeong

Point of View:
Me --> Park Heerin


Tanpa aba-aba dariku, ia turun setelah membayar tagihan taksi. Jantungku berdegup makin kencang setelah melihat respon kedua oppaku. Padahal wajah mereka biasa saja. Hingga aku turun, mereka kaget setengah mati. Jungsoo oppa cepat-cepat menghampiri kami dengan wajah yang marah disusul Yoochun oppa.

"ya! Kau berbohong! Kau malah pergi dengan lelaki ini!" kemarahan Jungsoo oppa meledak. Jungsoo oppa suka memakai kekerasan jika marah. Aku takut ia memukul Yunho.

Jungsoo oppa menarik tanganku kasar dan membawaku ke pelukan Yoochun oppa. Jungsoo oppa memukul wajah Yunho dengan sadis.

"OPPA!" jeritku dengan deraian air mata. Aku mencoba menjauhkan Jungsoo oppa dari Yunho namun tidak bisa. Yoochun oppa memegang kuat tanganku. Aku tetap berusaha agar bisa melepaskannya. Kakiku terasa nyeri sekali.

"apa yang kau perbuat dengan Heerin?" tanya Jungsoo oppa dengan nada tinggi mencengkram kerah baju yang Yunho kenakan. Kulihat di sudut bibir Yunho mengeluarkan darah segar.

"oppa!! Enough!! Jebal!" teriakku pada Jungsoo oppa yang bersiap memukul Yunho lagi. Namun akhirnya, Jungsoo oppa melepaskan tangannya dari kerah baju Yunho. Yunho tersenyum melihatku.

"aku tidak ingin melihatmu lagi! Pergi!" bentak Jungsoo oppa. Dengan langkah terhuyung, Yunho pergi meninggalkan kami. Aku memandang punggungnya yang begitu bidang menyebrang jalanan.

Karena menangis, aku menjadi sedikit lemas. Yoochun oppa juga sepertinya mengendorkan pegangannya. Tidak sekuat tadi. Aku pikir, disinilah celah aku bisa kabur dari mereka. Ku kerahkan semua kekuatannku untuk melepaskan diri walau dengan kaki yang masih nyeri. Akhirnya aku bisa terlepas dari Yoochun oppa lalu aku berlari ke arah Yunho.

Namun, aku tidak sadar ada sebuah mobl melaju dengan kecepatan rata-rata menabrak tubuhku. Tubuhku terhempas dan semua rasanya sakit. Tidak hanya kakiku saja. Aku merasakan di kepalaku mengeluarkan darah segar. Aku mendengarkan suara Yunho, Jungso oppa dan Yoochun oppa meneriakkan namaku.

Walau dengan mata terpejam, aku juga merasakan Yunho memeluk tubuhku yang tidak berdaya. Sesekalimengguncang-guncangkan tubuhku supaya bangun. Kubuka sedikit kelopak mataku dan itu memang dia. Dia menangis melihatku. Aku hanya tersenyum melihatnya di ssela-sela rasa sakitku.

”yu..n.ho.. Sa..rang..hae..” ucapku sebelum benar-benar tidak sadarkan diri.

===============================================

Hard To Get My Love part 1 end

[FF] Hard To Get My Love part 1-1

Main cast:
Park Heerin
Jung Yunho

Other cast:
Jungsoo - Yeonra
Yoochun - Ririn
Seunghyun - Riyoo
Kyuhyun - Euncha
Junho - Heeseul
Eunhyuk - Yeongi
Mir - Sunyeong

Point of View:
Me --> Park Heerin


Aku, Park Heerin hidup di sebuah keluarga yang serba berkecukupan. Aku memiliki orang tua yang masih lengkap dan memiliki 2 orang oppa. Mereka adalah Park Jungsoo dan Park Yoochun. Karena aku adalah anak terakhir apalagi seorang perempuan, seluruh anggota keluargaku menjadi over protective terhadapku. Aku sangat tidak suka seperti ini. Entah Jungsoo oppa atau Jungmin oppa selalu mengantarkan aku ke mana-mana kecuali ke kampus dan hang out dengan teman-temanku. Itu pun setiap beberapa jam sekali aku ditelpon.

"yoboseyo?" kataku saat menerima telpon di ponselku.

"heerin? Kau dimana? Pulang jam berapa?" tanya seorang namja di balik telepon. Aku tahu ini suara milik Jungsoo oppa.

"ini mau nonton bioskop dengan teman-temanku. Gak tau pulangnya jam berapa." jawabku jujur. Memang saat ini aku sedang bersama teman-temanku mengantri tiket.

"oh, ada berapa namja disitu?" tanyanya lagi yang membuatku semakin kesal.

"ada 3 dan itu semua sudah ada yang punya. Oppa puas?" kataku sedikit marah.

"ok. Hati-hati, ya."

Langsung ku putus sambungan telepon karena kesal. Yah, begitulah Jungsoo oppa. Padahal 2 bulan lagi ia akan menikah dengan tunangannya, Yeonra onnie. Masih sempat-sempatnya ia mengurusiku. Aku bolehnya senang ketika ia akan menikah karena berkurang satu orang yang mengawasiku terlalu over. Tapi dugaanku salah.

"heerin, tadi siapa?" tanya heeseul membalikkan badannya.

"oppa." kataku singkat.

"oh, aku mulai mengerti mengapa sampai sekarang kamu tidak mempunyai namja chingu yang menemanimu." duga Junho, kekasih Heeseul dengan lirikan yang membuatku menjadi kesal.

"sudahlah. Ganti topik lain aja." kata Sherly yang juga tidak memiliki seorang pacar.

"hhaha.. Sherly membela Heerin karena sama-sama......auch!" tawa kyukhun berhenti ketika Euncha menyikut perut kyuhyun. Kyuhyun meringis kesakitan tapi masih tertawa kecil.

"yoboe gak boleh gitu ah." nasihat Euncha.

Aku melirik ke arah lain. Terdapat Yeongi dan Eunhyuk membawa beberapa bungkusan yang isinya cemilan khas kalo sedang nonton. Popcorn. Tapi yang ku lihat, ia membeli 4 popcorn.

"kalian berdua, ya?" kata Yeongi menunjukku dan Sherly. Kami berdua bingung. Padahal tadi kami memesan masing-masing satu.

"kebetulan saja tadi kehabisan." kata Eunhyuk menjelaskan.

Aku dan Sherly saling melirik satu sama lain dan akhirnya mengeluarkan satu kata yang sama.

"gwenchana."

* * *

Tak kusangka. Di dalam bioskop, Sherly bertemu dengan Seungri, orang yang sangat ia sukai. Dan herannya, ia duduk tepat di sebelah Sherly. Jadi selama film, mereka bercerita. Entahlah bercerita apa. Aku tidak tahan. Aku seperti obat nyamuk saja. Akhirnya aku keluar bioskop dengan alasan ingin ke kamar mandi.

Aku memang ke kamar mandi namun tidak ngapa-ngapain. Aku hanya membenahi tampilanku di depan kaca. Setelah selesai, aku keluar dan tanpa sengaja menabrak seorang namja. High heels yang aku kenakan bergoyang, tidak bisa menahan keseimbangan lalu jatuh.

Aku rasakan nyeri di pergelangan kaki sebelah kiri. Gawat. Kakiku terkilir. Namja itu memantuku berdiri.

"mianhae. Gwenchana? Ada yang sakit?" katanya saat membopongku berdiri. Kulihat wajahnya dan aku mengenali sekali wajah itu. Dia adalah Jung Yunho. Temanku semasa SMA dan hampir menjadi pacarku waktu itu.

"jung yunho?" tanyaku memastikansaat aku sudah duduk di kursi tunggu di bioskop. Ia menoleh lalu melihat wajahku.

"park heerin?" katanya antusias. "maafkan soal kakimu." ia duduk di lantai lalu membuka high heels ku lalu memijat pelan pergelangan kakiku.

Aku meringis kesakitan karena rasanya sungguh nyeri. Yunho tetap saja memijitnya. Mungkin ia merasa bersalah tadi. Tangannya lihai memijit pergelangan kakiku. Seperti tukang pijat profesional. Tapi tetap saja rasa nyeri di kakiku tak kunjung hilang.

"kau kesini dengan siapa?" tanya Yunho mengajakku bicara.

"dengan teman-temanku. Tapi aku ingin pulang duluan. Kalau kamu?" aku kembali melontarkan pertanyaan yang sama pada Yunho.

"awalnya dengan adikku, sunyeong. Tapi ia bertemu dengan mir, pacarnya. Jadi ya aku tinggalkan." jelasnya singkat.

"andai saja kedua oppa ku sepertimu." kataku pelan.

"kedua oppa mu masih seperti dulu?" aku mengangguk.

"kau mau aku mengantarkan mu ke teman-temanmua?"

"tidak. Mereka sibuk dengan kekasih mereka masing-masing. Makanya aku keluar." kini Yunho duduk di sampingku.

"kalau begitu, aku yang mengantarmu pulang dengan taksi. Kunci mobilku terbawa Sunyeon."

Dia jongkok di hadapanku. "cepat naik." katanya.

Tanpa pikir panjang, aku pun naik di punggungnya. Kami mengacuhkan orang-orang yang melihat kami dengan tatapan aneh.

* * *

Taksi yang kami tumpangi akhirnya berhenti di depan rumahku. Aku melihat Yoochun Oppa dan Jungsoo Oppa duduk di teras depan. Jantungku berdegup kencang. Aku takut jika mereka melihat ku bersama Yunho.

"yunho, baiknya kamu gak usah turun." pintaku padanya. Dia menggeleng.

"anni. Aku harus membantumu turun dari taksi ini dan masuk ke rumahmu."

"kamu tidak takut?"

"takut? Heerin, kejadian itu sudah 6 tahun yang lalu. Aku tak mau melepasmu. Asal kamu tau, perasaanku padamu masih sama seperti dulu." kata-katanya membuatku terhanyut.


Hard To Get My Love part 1 TBC....

they said after ff

Tok! Tok! Tok!

Kubuka pintu dan melihat siapa yang datang. Ternyata DBSK minus Changmin. Kemana dia?

Yunho: 'rin-ah, ada yang ingin kita bicarain ke kamu.'
Aku: 'penting kah?'
Jaejoong: 'ia!'
Aku: 'pelan dikit dong!'
Junsu: 'apa yang telah kau lakukan pada changmin?'
Aku: 'changmin?'
Yoochun: 'iya! Jangan pura-pura gak tau!'
Yunho: 'siapa itu Heerin?'
Jaejoong: 'apa kamu tidak mencintainya lagi?'
Yoochun: 'kamu rela changmin berbuat seperti itu pada gadis yang namanya sapa tadi?'
Junsu: 'heerin! Rin-ah, apa kamu sudah gila?'
Aku: 'kalian ini! Heerin itu adalah aku!'
Smua: 'MWORAGO?!'
Aku: 'iya! Aku adalah Park Heerin. Selain Shin Jihee atau Kim Jihee dan Shin Ririn.'
Smua: 'ooohhh...'
Junsu: 'oia, aku ada permintaan nih. Masa cuman Changmin doang yang dibuatin ff.'
Jaejoong: 'iya! Kita juga mau pokoknya!'
Aku: 'ya sabar. Aku nemu ilham dulu. Hhaha.. Just waiting for my next!'

========================================================

Kira-kira seperti inilah. Hhihi. Sarap mode on!! ^^v

[ff] Rainy night

Eng ing eng!!!! I'm back with ff. NC 17! Berhubung umur saya 18. Hhaha.. Mau tau bikinnya dalam jangka waktu berapa hari? 1 hari!! Baru kali ini. Ini ff NC ku yang pertama.

Cast:
Shim Chang Min
Park Heerin

Sudut pandang:
Orang pertama >>> Shim Changmin


Kulirik Heerin yang berdiri tidak jauh dariku. Dia terlihat kedinginan. Ia bersendekap. Bibirnya bergetar. Rambut dan seluruh pakaiannya basah. Aku mendekatinya lalu meraih tangannya.

"kita terobos saja hujan ini. Apartemenku cukup dekat dari sini." kutarik tangannya menerobos hujan deras.

"tap..tapi....!" dengan suara sedikit bergetar menahan dingin, dia sedikit berkilah. Tapi aku tidak akan melepaskan tangannya.

"kalau berlama-lama disini, kita akan sakit."

Akhirnya Heerin menyetujuinya. Ia mengikuti langkahku dengan cepat sedikit berlari karena aku memiliki langkah yang besar. Kedua tangannya kini menggenggam kuat tanganku yang tadi kubuat menarik tangannya. Tangannya dingin seperti es. Masih bisa kudengar ia menggigil.

Akhirnya sampai di apartment ku. Aku cepat-cepat menyuruhnya masuk karna di lobi tak kalah dingin sebab pendingin ruangan. Ketika masuk, aku segera mematikan pendingin ruangan. Ia masih saja berdiri di ambang pintu.

"ngapain berdiri disitu? Cepat masuk dan mandi." perintahku padanya.

"ma...mandi?" ulangnya dengan nada bergetar.

"iya. Bajumu basah begitu nanti bisa masuk angin."

"tap...tapi, a...aku ti..dak...."

"sudahlah." kutarik tangannya lagi dan ku giring *sangkanya bola* ke kamar mandi. "aku siapkan gantinya. Cepat mandi, ya. Ini handuknya." kuserahkan sebuah lipatan handuk putih dari dalam lemariku.

Ia masuk ke kamar mandi. Aku menyiapkan pakaian yang harus ia pakai. Aku memang tidak memiliki baju wanita tapi kurasa, ia bisa mengenakan pakaianku.

Beberapa saat kemudian, Heerin keluar dari kamar mandi. Ia melilitkan handuk pada badannya. Badannya sungguh indah.

"op...pa. Di...ma..na a...ku bi..sa ber..pa..kaian?" tanyanya malu-malu dan masih dengan suara bergetar.

"di kamarku. Masuk saja. Bajunya ada di atas tempat tidurku. Aku mandi dulu, ya. Sudah aku buatkan coklat hangat. Ada di meja makan." kataku cepat langsung masuk kamar mandi. Wajahku memanas jika melihatnya hanya melilitkan handuk seperti itu. Aku tidak ingin terjadi yang bukan-bukan.

Setelah selesai mandi dan berpakaian lengkap, aku menghampiri Heerin yang duduk di atas sofa sambil memeluk kedua lututnya. Ia kedinginan dengan hebat. Padahal ia memakai hoddie putihku yang lumayan tebal. Apa mungkin pengaruh celananya? Ia ku berikan celana yang biasanya aku gunakan untuk bermain bola. Celana itu pendek.

"Heerin, kamu masih kedinginan?" tanyaku lalu menempatkan diri di sampingnya. Ia mengangguk.

"sebentar." aku pergi meninggalkannya menuju ke kamarku lalu mengambil selimutku yang terlipat rapi di atas tempat tidur.

"ini." aku melilitkan selimut itu pada Heerin. "sudah merasa hangat?" lagi-lagi ia menjawabnya dengan anggukan.

Kali ini ia seperti orang bisu. Padahal, biasanya ia sangat tidak bisa diam. Di saat-saat seperti ini, ia suka sekali bercerita tantang apa saja. Itulah yang membuatku menyukainya karna aku merasa tidak kesepian.

"heerin, malam ini kau menginap disini, ya?" kataku lembut dan berharap ia menyetujuinya.

"ta...pi, a...pa..ka...h ti..dak a..pa-apa?" tanyanya masih dengan suara bergetar.

"tentu saja. Hanya orang yang aku cintai yang boleh menginjak apartment ku." jawabku jujur. "kau masih kedinginan?" tanyaku lagi.

"se..sedikit." jawabnya.

"bagaimana kalau seperti ini?" aku mendekap tubuhnya yang berlapis selimut tebal. Ia sedikit kaget namun tidak berontak dan membuat dirinya merasa senyaman mungkin.

"changmin oppa?"

"waeyo, chagya?"

"saranghae."

"na doo.. Chongmal saranghae."

Aku mendaratkan bibirku di bibir lembut Heerin. Kuhisap bagian bawah bibir Heerin dan heerin menghisap lembut bibirku bagian atas. Tangan heerin sepertinya telah keluar dari lapisan selimut dan kini merangkul tengkukku penuh sayang. Aku memeluknya semakun kuat namun tidak menyakitkannya. Aku agak memaksanya agar mau membuka mulutnya lebih lebar menggunakan lidahku dan dia menurutinya. Kujamah setiap ruang kosong di rongga mulutnya. Heerin pun melakukan hal yang sama hingga lidah kami saling bertautan.

Kurebahkan ia di sofa dan masih tetap dalam keadaan berciuman. Tanganku mulai menjamahi lekuk tubuhnya dari balik hoddie yang ia kenakan. Heerin tidak mengenakan bra karna basah dan aku tidak punya gantinya. Heerin mengeluarkan desahan kecil.

"hhhhhhhhh.oppphhaaaa.mzzzzllpazzzlsssspprr." heerin menarik tubuhku mendekat padanya hingga aku kehilangan keseimbangan dan terguling jatuh ke lantai. Kini aku berada di bawah sedangkan heerin di atasku. Kami tertawa kecil lalu melanjutkan ciuman yang tertunda padahal kami tau kami sama-sama tersengal.

Pada akhirnya aku tidak bisa menahan napas. Ku lepaskan bibirku lalu beralih pada leher Heerin. Kutinggalkan kiss mark disana dan aku juga merasakan kiss mark dari Heerin di tengkukku. Kudengar napasnya sedikit tersengal menuju telingaku di sebelah kiri.

"oppa, aku ngantuk." bisiknya.

Ku gulingkan ia perlahan lalu aku bangkit. Kugendong ia layaknya sang permaisuri menuju kamarku dan kurebahkan ia di tempat tidur. Aku menempatkan diri di sampingnya. Kujadikan lenganku bantalnya.

"good night, chagiya. Have a nice dream." kukecup keningnya saat ia memelukku dalam tidur.


---FIN---

Jumat, 11 Juni 2010

hhuh! [ni gak nyanyi lagunya 4minute]

aku lagi kesal! You know why? Karena seorang ELF!!!

Gini nih masalahnya:

hari ini ada music bank aka mubank. Pokoknya itu lah. Aku gak bisa menjelaskan secara terperinci. Mubank itu kayak chart tangga lagu gitu nah. Pokoknya gitu lah.

Nah, kan yang biasanya jadi number 1 di chart itu tuh Super Junior dengan Bonamana mereka. Tapi kali ini beda! Kali ini yang jadi number 1 adalah URI OPPADEUL, SS501!!! Otomatis hal ini menjadi surprise buat TS seluruh dunia. Bayangkan, comeback stage nya aja mungkin ada seminggu yang lalu trus mereka langsung melejit ke angka 1 di chart mubank.

Trus, apa hubungannya dengan ELF??

Yah, mereka gak terima gitu ceritanya. Aku ngeliat di timeline twitter ku. Ada following ku yang nge RT update nya orang. Dan orang itu adalah ELF yang bermasalah. Isi twit nya kurang lebih gini nih:

"kalo CN Blue masih bisa dimaafkan tapi enggak buat SS501"

berhubung following ku itu orang TS juga kan, dia nge RT gini nih:

"kenapa gak bisa dimaafkan, chingu?"

mungkin followingku itu orang yang enggak asal to the point. Istilahnya masih ada sopan dikitlah. Gak mau langsung ngebales. Yah, karena baik aku maupun ELF itu gak saling follow, aku cuman bisa nge RT:

"kenapa?"

dan itu pun gak dibales-bales sama ELF itu. Hal itu ngebuat aku penasaran. Aku liat twit nya. Dia ada twit an sama orang gak tau siapa. Sepertinya dia juga gak suka sama SS501. Lah yang aku kagetin tuh intinya dia bilang 'kok bisanya number 1 padahal lagunya gak begitu enak.' wah, disitu aku langsung marah dan update twit ku dengan:

"you say what? Lagunya gak enak? SHUT UP YOUR FUCKING MOUTH!!"

Itu saking marahnya aku. Kenapa aku marah? Karena aku gak suka ada yang bilangin uri oppadeul yang jelek-jelek. Emang aku ngomongnya di belakang. Biarin terkesan gak gentle. Lah wong saya cewe masa gentle. Dia juga bukan temenku kok.

Ternyata bukan aku aja yang esmoseh karena twit ELF etoh. Ada seseorang yang Boice, gak terima kalo ELF itu bilang 'kalo CN Blu masih bisa dimaafkan....' sang boice ini langsung update twit dengan:

"perlukah CN Blue meminta maaf darimu?"

oia, dan dari situ aku tau kenapa ada AF. AF ada karena penggemarnya sendiri. Kenapa? Yah, sama aja kayak ELF itu. Aku bisa aja jadi AF nya Super Junior. Itu karena ELF itu yang gak sportif. Gak bisa nerima kekalahan. Tapi, aku gak ingin jadi AF manapun. Itu sudah prinsip ku. Kalo gak suka ya gak suka aja tanpa perlu ngata-ngatain yang bikin naik darah.

Aku juga disuruh sabar sama Boice karena ia juga menilai ELF itu masih anak-anak. Kalo ngomong ndak dipikirkan dulu. Yah, aku menuruti apa katanya aja. Daripada aku naik darah mulu.

Sudahlah ELF itu. Gak usah di bahas lagi. Aku cuman berharap dia ngebales mention ku aja. Kenapa ia menyalahkan SS501. Aku perlu sedikit penjelasan. Kalau sampai gak di bales, aku nge bookmark twit nya. Biarkan saja. Xp


ah, karena ngebahas ELF yang gak jelas itu aku jadi lupa ngucapin congrats buat uri oppadeul.

SELAMAT!!! KALIAN MENDAPAT PERINGKAT PALING ATAS UNTUK SELAMA-LAMANYA DI HATIKU DI KATEGORI KPOP!!! POSISI KALIAN GAK AKAN TERGANTIKAN DI HATIKU!!! SARANGHAE!!! SS501 DAEBAK!!!

Pertama, selamat buat Hyun Joong oppa yang udah berusaha untuk kami, para TS! Oppa ngenahan sakit demi enggak tertundanya comeback. Aku agak khawatir, oppa dengan kesehatanmu ini. Aku takut sesuatu terjadi padamu.

Kedua, selamat buat Young Saeng oppa. Suara oppa yang sangat aku kangenin. Suka banget yang pas bagian 'no animyeon andwae' aku secara refleks ikutan nyanyi di bagian itu.

Ketiga, selamat buat Kyu Jong oppa. 'nae uri sarangi' itu juga top banget!!

Keempat, selamat buat Jungmin oppa yang feel different. Agak gemukan di Love Ya. Narsisnya oppa tetep numero uno.

Kelima, selamat buat Hyung Joon oppa. Tetep tampil cute. Susah sih ya mantan ullzang getho.

Aku sayang sama oppadeul.. SS501 YEONGWOHNI~



oia, ada yang kelupaan. Pokoknya aku gak akan marah sama ELF itu. Marah sih marah cuman ya gak sampe segitunya lah. Dan aku juga gak boleh jadi AF Super Junior. Gimana mau jadi AF? Lah salah satu suamiku adalah anggota Super Junior xp

Kesimpulan selama di Malang & Jakarta

Alright! Ini adalah kesimpulanku selama di kota malang.

1. Airnya dingin banget. Kalo mandi keramas, serasa mandi pake air yang ada es batunya. Tapi aku akuin seger banget. Tapi sakit di muka.

2. Bener-bener kota pelajar. Banyak banget pelajar berkeliaran.

3. Makanannya murah euy. bawa duit 5rb udah dapet nasi+ikan+lalapan. Selama disana gak ada kelaperan.

4. Waktu itu, malang pas menang liga indonesia. Jadi banyak yang konvoi gitu deh.

5. Kaosnya murah-murah! 15rb dapet!

6. Siaran TV yang aku suka ada di channel nomer 3 tiap hari jumat jam 9 malem WITA. Ada MV korea. Kemaren sempet liat Tell Me Goodbye nya bigbang. Keren banget!

7. I met Rihmi Rika Sinki, my classmate di sana. Tak disangka!

Enough! Kayaknya segitu aja kesimpulan tentang kota malang selama itu.


Now, in jakarta.

1. Hotelnya tuh lift nya rusak! Dapet kamar di lantai 3! Tiap 1 kamar, punya tingkat. Capek!

2. Cari makan jauh! Mesti ke monas dulu.

3. Bahaya pencopetan. Taulah di jakarta!

4. Pertama kali naik busway serasa naik kereta di korea *lebay*

5. Jakarta itu luas sangat!

6. Kerak telor itu gak enak!

7. Gak ikutan gath di monas padahal lumayan deket tuh :'(

8. Gak ikutan dengerin radio all about SS501 :'(


Kayaknya cuma segitu. Males menjelaskan secara terperinci. Hhahaha. You know me lah...

5men 5years

Sebelumnya, aku mau ngucapin:
Happy aniversary for SS501 !!!!
Sudah genap 5 tahun, ya..
*walaupun aku uptodate bout SS501 belum nyampe setahun*
Gak nyangka udah 5 tahun~
Aku harap bakal jadi boyband yang panjang umur..

Dari awal debut dengan single ''WARNING'' tahun 2004




Sampai sekarang ngeluarin album ''DESTINATION''




Kalian berlima tampak semakin dewasa dan 'manly'. Dari yang cute, berubah menjadi Power Rangers [?] hhaha.. Bukan.. Kalian berubah menjadi lebih cowok gitu. Tapi aku suka kalian yang sekarang. Mau imut kah, 'manly' kah, aku bakal suka kalian.

Kalian itu cinta pertama ku..


============================================

Maaf baru ngucap sekarang.. Harusnya tepat tanggal 8 Juni 2010. Tapi keadaan tidak mendukung. Susah banget buat ngetiknya. Pagi, aku gak enak badan. Siang mesti check out sampe sore. Malem, aku ada di pesawat. Susah buat ngeluarin HP di kota Jakarta. Danger...

Saengil Chukhae, Kim Hyun Joong Oppa~



6 Juni 1986 - 6 Juni 2010

Genap sudah 24 tahun *25 tahun di Korea* oppa hidup di dunia ini..

Saengil chukhae, Kim Hyun Joong Oppa..
My beloved brother yeongwohni~
Suka banget sama 4 dimensi mu~
Aku ingin banget itu dipertahankan tapi kan gak mungkin, yakan??
Karena, semakin tua, kita semakin sadar sama apa yang kita lakukan..
Yakan??

Aku berharap, oppa akan selalu baik-baik saja..
Semoga kejadian tanggal 12 Mei kemarin, itu adalah yang terakhir..
Jujur saja, aku sungguh sangat super khawatir..
Trus flu babi tahun lalu, itu juga harus menjadi yang terakhir..
Semoga aja, kejadian yang buruk tidak terjadi pada oppa..

Sekiranya segitu aja, ya..
Sekali lagi, met ultah..
Happy birthday..
Saengi chukhae..
I love oppa!!!