Appa menjalankan mobilnya. Dan tidak sampai 5 menit, mobil telah berhenti tepat di depan studio foto. Kami semua turun dari mobil lalu masuk ke studio foto itu. Di dalam studio foto sangat sepi hanya ada beberapa orang saja. Kami langsung masuk ke tempat foto.
Amma dan appa duduk di kursi, aku berdiri dibelakangnya dan diapit oleh kibum oppa dan hyungjoon oppa. Lalu kami di foto. Setelah difoto, aku keluar duluan. Lalu aku ditegur seseorang.
Xxx: "maaf nona, maukah anda menjadi model di majalah saya?"
Aku: "aku? Jadi model majalah?"
Xxx: "iya. Namanya majalah TEENS MAGZ?"
Kibum: "ada apa?"
Xxx: "oh, anda adik kibum? Ini kartu nama saya. Jika anda bersedia telepon saya. Saya permisi." *pergi meninggalkan kami berdua*
Kibum: "coba lihat." *mengambil kartu nama dari tanganku*
Aku: "gimana ini?"
Kibum: "waw, TEENS MAGZ. Majalah terkenal tuh. Ini majalah khusus remaja. Ditawarin apa?"
Aku: "jadi model."
Kibum: "ambil aja sudah."
Aku: "nanti deh, aku pikir-pikir dulu." *menyimpan kartunama di dalam tas tangan*
Amma, appa dan hyngjoon oppa keluar dari studio foto. Kami semua langsung masuk mobil. Aku masuk begitu susahnya karena belum terbiasa dengan pakaian dan high heels seperti ini. Mobil jalan dengan santainya.
Kibum: "hyung, jihee aneh deh."
Hjb: "aneh kenapa?"
Kibum: "ditawarin jadi model TEENS MAGZ gak langsung diterima."
Hjb: "itu kan majalah terkenal banget."
Kibum: "tuhkan."
Aku: "bukan gitu, oppa. Aku harus pikir-pikir dulu."
Kibum: "aish, ngapain?"
Aku: "aku harus memikirkan kedepannya juga, oppa."
Appa: "itu benar, kibum. Kita gak boleh asal ngambil keputusan. Nanti akan menyesal di kemudian hari."
Amma: "pinteran dongsaeng nya malah."
Kibum: "aish, iya-iya. Aku salah."
Hjb: "memang."
Kibum: "aish, hyung ini mihak yang mana sih?"
Hjb: "mihak yang bagus."
Amma: "hyung gak boleh gitu. Harus konsisten dong."
Kibum: "hahahaha.. Kepok."
Amma: "jihee, harus cari tau tentang kebenarannya. Kalau perlu datangin alamat yang dikasitau orang itu untuk memastikan."
Aku: "iya, amma."
Mobil berjalan pelan di dekat sebuah bangunan yang besar dan luas dan juga megah. Seperti hotel bintang 5. Disitu sangat ramai. Appa memarkirkan mobil. Kami semua turun. Amma merapikan poniku yang mungkin berantakan dan menata rambutku.
Lalu amma dan appa berjalan berdampingan memasuki ruangan. Hyungjoon oppa dan kibum oppa menawarkan lengannya secara bersamaan. Tapi aku sengaja mengabaikannya karena aku tidak mau pilih kasih. Aku jalan duluan dengan langkah yang kecil. Meninggalkan mereka. Mereka yang sadar aku tinggal segera mengejar aku. Kibum oppa menggandeng tangan kiriku dan hyungjoon oppa memegang di pergelangan tangan kananku karena aku memegangi tas tangan di tangan kanan.
Aku: "hey." *mencoba melepaskan*
Kibum: "sshhh.."
Hjb: "you'll be safe with us."
Kibum: "yeah. That's right."
So, aku membiarkannya. Aku berusaha bersikap sesantai mungkin. Tapi tetap tidak bisa. Aku gugup jika bersama mereka di tempat umum. Banyak kamera dimana-mana. Tiba-tiba ada wartawan menghampiri kami.
Wartawan: "hyungjoon dan kibum akan melewatkan malam tahun baru di hotel ini bersama 1 gadis?"
Hjb: "tidak. Kami bersama keluarga besar kami."
Wartawan: "lalu siapa gadis ini?"
Kibum: "dia adik kami?"
Wartawan: "adik?"
Kibum: "dia lama di australia dan di indonesia."
Hjb: "sudah ya. orang tua kami telah menunggu."
Hyungjoon oppa menarik tanganku. Aku tetap berjalan pelan-pelan supaya tidak terjatuh karna high heels ini. Amma dan appa menunggu kami sebelum masuk ke pintu yang dijaga oleh laki-laki berpakaian tuxedo. Pintunya sangat besar sekali.
Kami berdiri dibelakang amma dan appa sebelum masuk. Kami bersiap untuk masuk. Pintu di bukakan oleh laki-laki berjas tadi. Kami masuk. Ruangannya besar sekali. Bisa dibilang VVVVIP. Kelewat luxurius. Didalamnya banyak orang dengan pakaian yang formal.
Appa menghampiri temannya yang memakai jas hampir sama dengan appa. Temannya appa datang bersama istri dan seorang anaknya. Kami semua saling bersalaman.
Appa: "maaf telah menunggu."
Choi appa: "tak apa. Silahkan duduk."
Kami semua pun duduk di kursi. Appa duduk bersebrangan dengan choi appa. Aku duduk di antara amma dan choi amma, dan juga bersebrangan dengan hyungjoon oppa. Hyungjoon oppa duduk di antara kibum dan anak dari keluarga choi.
Amma: "maaf ya. Tadi anak-anak dicegat sama wartawan."
choi amma: "anak saya juga. Tidak mungkin jika tidak ada yang mengenal choi siwon, personil suju."
Amma: "iya. Benar juga."
Choi amma: "tapi saya tidak pernah melihat anak anda ditivi." *menyenruh lenganku*
Amma: "oh, jihee. Jihee baru kembali ke keluarga ini 3 bulan lalu. Sejak usia 8 tahun, dia ikut kakeknya di australia dan indonesia."
Choi amma: "oh. Pasti setelah ini akan menjadi penyanyi, bukan? Ingin mengikuti kedua oppa nya?" *bertanya padaku"
Aku: "saya rasa tidak."
Choi amma: "mengapa?"
Aku: "saya kurang suka menyanyi."
Choi amma: "apa kamu tidak bisa menyanyi? Atau suaramu jelek?"
Satu meja menjadi hening. Aku menundukkan kepala. Amma menggenggam tanganku yang berada di atas pangkuanku.
Kibum: "anda salah. Jihee pintar sekali menyanyi. Suaranya sangat merdu."
Hjb: "dia hanya pemalu. Dia grogi jika menjadi pusat perhatian secara langsung."
Appa: "apa kalian tidak ingin berjalan-jalan keluar?"
Choi appa: "ide bagus. Sementara kalian berjalan-jalan, kami mengobrol pekerjaan kami."
To be continued.....
New year eve part 2.....
Diposting oleh
Riend_okend
on Senin, 11 Januari 2010
Label:
FF,
hyung joon,
ki bum,
kim's family
0 komentar:
Posting Komentar