Control you ego, please.. [part 2]

"mana ada!" kataku nyaring.

"beraninya menyangkal. Aku nih yang denger. Trus, trus ilernya keluaran. Hahahaha..!!" tawa kemenangan heechul oppa. Aku berusaha menyangkal semua itu.

"bener, hyung? Kenapa gak di foto? Trus kasihkan hyunjoong." usul kangin sambil tertawa.

"oppa!!" bentakku.

"aku ngantuk, jadi gak kepikiran. Iya, ya. Gimana responnya hyunjoong pas ngeliat fotonya ririn kalo ngiler?" ada kata menyesal dalam kata-kata heechul oppa.

"pasti langsung illfeel trus ninggalin ririn deh." opini kangin oppa.

"kalian ini oppa ku bukan sih? Seneng betul liat dongsaengnya menderita." kataku kecewa lalu berdiri dan mengambil handuk di kursi.

"mau kemana?" tanya heechul.

"mau mandi!" teriakku dari luar kamar.


*author*
'BLAAM!'
suara pintu yang tidak sengaja di banting oleh ririn. Heechul dan kangin masih cekikikan di kamar ririn. Heechul merapikan tempat tidur ririn sebagai rasa tanggung jawabnya karena telah tidur disitu.

Kangin keluar kamar dan menuju dapur. Kangin memakai celemek, lalu mulai membuat makan malam. Hari ini adalah jadwal kangin untuk melakukan pekerjaan rumah. Orang tua mereka saat ini sedang ada di luar negeri karena pekerjaan mereka. Heechul yang saat ini telah bekerja di salah satu perusahaan swasta. Kangin masih kuliah dan ririn masih duduk di bangku SMA.

Heechul keluar dari kamar ririn yang sudah rapi lalu menuju dapur. Dia duduk di kursi meja makan. Dia menuangkan air ke dalam gelas yang bergambar wajahnya yang ada di depannya.

"kangin, masak apa buat malam ini?" tanya heechul setelah meneguk air minumnya.

"sardin." katanya singkat.

"hah? Lagi?" tanya heechul terbelalak. "tadi pagi, sardin. Tadi siang, sardin. Ntar malem, sardin lagi." lanjutnya lagi dengan nada mengeluh.

"kalo gak mau ya gak usah makan." kata kangin singkat. "mau gak mau, hyung. Masalahnya, kebutuhan dapur ya sisa sardin." lanjutnya lagi.

"minggu depan aku gajian. Nanti kita beli kebutuhan yang lain." ujar heechul sambil menghayal singkat.

***

tugas matahari kini telah tergantikan oleh bulan. Kangin telah pergi kuliah menggunakan motornya. Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, ririn langsung makan sardin yang dibuat oleh kangin. Heechul duduk di depan tv bersama kekasihnya, youngran. Youngran sering mengunjungi rumah mereka karena hanya berbeda 5 rumah. Youngran sering menemani heechul atau ririn saat sendirian di rumah.

Terdengar suara motor hyunjoong. Hal ini membuat heechul dan youngran membenarkan duduknya setelah saling bersandaran di depan tv. Hyunjoong langsung masuk ke ruang tamu dan melepaskan helm yang dia pakai lalu menaruhnya di meja ruang tamu.

"hyung, noona.." sapa hyunjoong ramah.

"ah, ririn ada di dapur. Masuk saja dan cepat bawa anak itu pergi." suruh heechul dengan wajah yang malas.

"tau, tau yang pengen berduaan." ejek hyunjoong menggoda heechul.

"iya dong. Masa kalian aja." kata heechul sambil tersenyum lebar.

"aw!" jerit kesakitan heechul yang memegangi perutnya. Ternyata youngran mencubit perut heechul dengan wajah yang sudah seperti kepiting rebus saking malunya. Hyunjoong tertawa sembari meninggalkan heechul dan youngran yang sedang cubit-cubitan.

Hyunjoong mencium pipi ririn dengan cepat. Ririn kaget dan hampir tersedak. Segera hyunjoong menuangkan air minum untuk ririn lalu memberikannya gelas yang berisi dengan air mineral. Ririn menerimanya lalu segera meminumnya.

"oppa ih~" kata ririn sebal setelah terbebas dari sedakan lalu memukul hyunjoong pelan.

"mian, mian." hyunjoong membungkuk.

*****

"Oppa! Kenapa baru bilang sekarang?" kata Ririn kesal saat mereka berdua mengobrol di teras depan rumah ririn.

"dengarkan aku dulu. Susah untuk mengatakan ini denganmu. Tapi, aku harus kesana selama 2 tahun. Aku berjanji....." kata-kata hyunjoong terputus karena ririn memutuskan untuk masuk ke rumah.

Heechul dan youngran heran melihat ririn masuk dengan wajah kesal dan sedikit ingin menangis. Lebih heran lagi hyunjoong mengejarnya.

"ririn, ririn. Dengerin dulu." pinta hyunjoong menarik tangan ririn di ruang tamu.

"apa lagi yang mesti di dengerin kalo itu bikin aku sakit!" ririn berusaha melepaskan tangannya dari genggaman hyunjoong hingga meneteskan air mata.

"Ya! Ada apa ini?" bentak Heechul marah.

Ririn dan hyunjoong terdiam. Ririn masih berusaha melepaskan tangannya namun tidak bisa. Youngran berdiri dan menarik tangan ririn.

"coba deh duduk dulu. Dibicarain pelan-pelan dan baik-baik. Apa sih masalahnya?" tanya youngran.

"aku.. Aku harus menyelesaikan kuliahku di Kanada selama 2 tahun." jelas hyunjoong singkat.

"jadi, cuman karna itu?" tanya heechul meremehkan.

"oppa gak ngerti perasaanku. Aku gak bisa LDR. Aku gak mau kayak kangin oppa!" teriak ririn namun telah ditenangkan oleh youngran yang duduk di sampingnya.

"hei! Kenapa namaku disebut-sebut?" tanya kangin yang baru masuk lalu mengambil tempat di samping hyunjoong.

"kamu gagal LDR, kah?" tanya heechul dengan tampang mengejek. Semuanya memerhatikan dengan seksama dan serasa antusias sekali untuk mendengarkan.

"Ya! Jangan segitunya kale.." ujar kangin ngeri.

[flashback of kangin]
"chagy, hati-hati disana, ya." ucap kangin dengan tampang sedih di hadapan Mi Young. Ia ingin menangis namun tidak disini. Tidak di hadapan Mi Young.

"oppa tenang saja. Hanya setahun kok. Aku pasti kembali." jawab Mi Young setegar mungkin. Ia mengelami pertukaran pelajar di Jerman.



To be continued...^^

0 komentar:

Posting Komentar